|
|
|
|
|
|

Friday 1 May 2009

Ikang Fawzi dalam Album PREMAN



PREMAN

Pa’……..shipa’ – pa’ preman preman
Oh….oh
Pa’……..shipa’ – pa’ metropolitan
Pa’……..shipa’ – pa’ preman preman
Oh….oh
Pa’……..shipa’ – pa’ metropolitan

Dari lorong – lorong yang sempit
Dalam kehidupan malam selalu siaga
Dari lorong-lorong yang sempit
Dalam kehidupan malam s’lalu siaga
Setiap saat s’lalu sigap terjang bahaya
Siapapun dihadapinya

Sini preman sana preman sedang beraksi
Wajah dingin dan seram siap menerkam
Jangan kau coba kawan cari perkara
Sejurus berarti petakaaaaaaaaaa……oow!

Pa’……..shipa’ – pa’ preman preman
Oh….oh
Pa’……..shipa’ – pa’ metropolitan
Pa’……..shipa’ – pa’ preman preman
Oh….oh
Pa’……..shipa’ – pa’ metropolitan

Reff:
Dizaman resesi dunia
Pekerjaan sangat sukar
Juga pendidikan
Disudut – sudut jalanan
Banyak pengangguran
Jadi preman ‘tuk cari makan

Dibalik wajah yang seram
Tersimpan damba kedamaian
Di balik hidup urakan mendambakan kebahagiaan
Bahagia…..bahagia….bahagia…..


Cipt: Ikang Fawzi
Album Preman



MORAL

Di zaman sekarang
Manusia hidup berdesak – desak
Oh sesak
Satu – satu akan musnah
Korban persaingan hidup ini
Semua ‘kan mati

Kedamaian, keadilan
Semua khayalan manusia merdeka, a…..
Kehidupan milik kita
Mengapa harus lupa daratan bagaikan hewan

* (Keadilan) impian sejati
(Kedamaian) dambaan setiap insan
(kerukunan) ada dalam jiwa kita
Harga diri mari kita junjung tinggi

o…o ayo..ayo..ayo..ayo..o ayo
o…o ayo..ayo..ayo..ayo..o ayo
Hidup moral

Kemenangan hanya ada dalam jiwa
Yang cinta sesama
Bahagia hanya ada dalam jiwa
Yang puas tertawa
Kemenangan hanya ada dalam jiwa
Yang cinta sesama
Bahagia hanya ada dalam jiwa
Yang puas tertawa
Tertawa………

Cipt: Ikang Fawzi
Album Preman



MANUSIA ROBOT

Di dalam peradaban modern
Manusia berpacu dengan waktu
Semua melintas cepat memburu sasaran yang dituju
Tiada lagi waktu ‘tuk merenung diri

Abad kini abad mesin – mesin
Kemanusiaan dimana lagi
Kerja keras semua dari pagi sampai larut malam
Bagai robot yang tak punya keluh – kesah
Memeras tenaga sampai tua

Manusia hanya angka – angka
Tak perlu nama lagi
Bekerja atas perintah

Hanya satu tekad, rebutlah cita-citamu
Hanya satu cara, singkirkan semua rintangan
Mengacungkan tanganmu dan kerahkan pikiranmu
Seraya berkata kita yang kuasa

Cipt: Ikang Fawzi
Album Preman



OH....GADIS ITU

Dag dig dug rasa dihatiku
Bila melihat gadis itu
Gadis yang menarik
Teman sekolahku

Yang ku suka penampilannya
Dengan jeans dan anting-antingnya
Potongan rambutnya ala madonna
Madonna oh....

Akhirnya ku tak kan menipu

Apa yang ada dihati kini
Aku jatuh cinta

Hati ini wooooh.....sungguh
Duka oh woooooh.....
Dan juga kecewa woow.........o
Oh tak kusangka wooh..........
Gadis itu oh
Masih saudaraku oh.........


Cipt: Adjie Soetama
Album Preman



AKU CINTA KAMU

Kala penat melandaku
Kau berikan senyum
Kala bimbang dan ragu
Kau sulut tegarku
Kala murka kan merenggut
Kau sirami hatiku
Dalam genggam bersatu
Aku cinta kamu

Saat langkah tak menentu
Kau luruskan jalanku
Saat datangnya rindu
Kau peluk diriku

*
Ketulusan hatimu harum dalam hatiku
Besar kasih sayangmu
Aku cinta kamu

Reff:
Terbuai dalam mimpi indah
Semoga kau s’lalu disisiku
Walau badai datang mencob
Tantangan dalam kehidupan………..

Back to *

Selalu kau buka hatiku
Dan semikan cintamu dikalbu
Eratkanlah genggaman kasihku
Menuju citra bahtera kita
Ketulusan …..aku….aku…..aku
Aku cinta kmu………3x


Cipt: Rudy Gagola
Album Preman



PANAS API

Aa…..i
Mengapa suara kita selalu dicela
Apakah hanya karena kita berbeda dengan mereka
Biar jangan mereka bilang
Usah pikir panjang, kita terjang
Terjang

Dalam hingar – bingar menggalakkan
Tanpa sadar kita terbakar dalam gejolak
Panasnya api membara
Panasnya hati membakar gejolak jiwa, hu………

*
Usah pikir panjang ayo terjang
Biar jangan mereka bilang
Usah kau dengar
Asalkan jangan melarang
Jangan berhenti kita berjuang
Jangan berhenti tanpa alasan

**
Suara kita selalu dicela
Hanya karena berbeda dengan mereka
Kita hormati dengan segenap jiwa
Segala bentuk kreasi yang mereka punya

***
Aaaa….aaaa….aa…aaaa…
Aaaa….aaaa….aa…aaaa…

Back to (*), (**), (**), (***), (*)

Ua….u, a….


Cipt: Ikang Fawzi
Album Preman



LOLITA

Kuterpana saat dia berlalu
Indah senyumnya menghias
Bibir merahnya
Ia menggugah hatiku
Sungguh ia gadis ayu

Reff:
Diam – diam aku jatuh cinta
Ke ujung dunia kan ku kejar
Dia tiada duanya
Memang dia bidadari
Inginku mengenal namanya….oh.

Lolita…………..
Akhirnya kutahu
Betapa hidup mandirinya
Terasa pedih hatiku

Lolita…………..
Merayu setiap lelaki
Yang dapat membeli cinta
Walau satu malam saja
Sadarlah Lolita
Apa yang terjadi

Lolita……lolita…..lolita
Ach………aaaa..
Lolita……lolita…..lolita
Ach………aaaa..

Back to Reff


Cipt: Ikang Fawzi
Album Preman



PAHLAWAN ARENA

Doamu negeri tercinta
Meyakini dirinya untuk suatu pertarungan besar
Kalaaa....gerbang arena telah terbuka
Bergema puja puji menyambut dia disana.......

Tekadnya sepasti langkah-langkahnya
Terdengar suara masal memberi semangat juang padanya
Hanyaaaa ada satu serun dihati
Bertempur diarena dan percaya

Tak sedikitpun keraguan
Melintas dalam angan-angan
Dia ratu arena pahlawan Indonesia
Yang tak mengenal rasa gentar
woooo

Takdir adalah hidupnya
Juara adalh surga
Sumpah setia pahlawan arena
Hore....hore....hore....


Cipt: Ikang Fawzi
Album Preman



MENJELANG 17 TAHUN

Menjelang usia tujuh belas kau alami
Masa yang terindah dalam hidup wanita
Menyambut dewasa serasa semua berganti
Mendambakan cinta kasih yang sejati

Hadapilah dunia ini dengan waspada
Sejauh kau berkhayal tak semua ramah
Naluri lelaki tiada sesuci dirimu
Tiba nanti saatnya kau kan percaya…….oooooo……….

Menjelang tujuh belas
Pesona dirimu kian menjelma
Oo menjelang tujuh belas
Gejolak asmaramu kan membara

Menjelang tujuh belas
Buaian bisik rayu membelaimu
Bila semua kau alami gadis manis
Kini mulai gelisah la la la la la

Tataplah ke muka
Hari masih pagi
Berjalan dengan iringan doa
Semoga terjaga pribadi yang kukuh
Menuju arah bulan purnama


Cipt: Ikang Fawzi
Album Preman



DARAH MEMBARA

Darahku membara
Bergolak panas di dalam dada
Disaat ini melihat bangsaku
Seakan hati ingin berpacu dan berlari

Hai kau dengar derap langkah kaki
Diseluruh pelosok negeri ini
Hai kau dengar derap langkah kaki
Semua berlomba dalam berprestasi

Darahku membara menatap masa depan negara
Disaat nanti meliohat rakyatku
Seakan hati ingin berkata dengan pasti

Hai kita ini harapan bangsa
Yang ikut berjuang demi negara
Hai kita ini harapan bangsa
Yang tiada mengenal kata putus asa

Darah membara karna cinta
Pada negara Indonesia
Darah membara karna cinta
Pada bangsaku Indonesia tercinta

Darahku membara karna cinta
Padamu Indonesia


Cipt: Ian Antono & Areng Widodo
Album Preman